Senin, 13 Mei 2013

Teringat Wanita "Pengemis"

Sore itu sepulang kantor saya menyetop metro mini, saat itu saya lagi  pengen ngirit, 
 biasanya sih   saya pulang naik bajay,,,,,,,,,Angkutan membahana karena suaranya yang kencengnya minta ampun,,,kadang sampe kuping saya sakit,,apalagi kalo mau  berhenti,,,walaupun saya sudah berteriak STOP,,STOP tetep aja abang supir kenceng, dia akan berhenti kalo dipegang pundaknya,,,hi hi hi,,,kalo sudah gitu baru deh nih abang bajay menyepi ke jalan.
Atau kadang kadang kalo pulang saya juga suka nebeng mobil temen,,,,,he he he,,,buat temen temenku yang sering aku tebengi  trimakasih ya,,,,,Allah yang akan membalas jasa baikmu..

Tanpa pikir panjang saya segera naik dan cepat cepat duduk  memilih bangku kosong yang terdekat oleh penglihatan saya, karena si supir gak pernah mau nunggu penumpang sampe duduk, yang penting penumpang  udah naik, si supir langsung Tancap gas dan melaju kencang gak peduli penumpang mau jatuh,,,,bagi yang biasa naik metro mini pasti  Reflek keseimbangannya kuat he he he..

Tak berapa lama seorang wanita berpawakan kurus, dengan menggunakan blazer biru tua, layaknya pegawai kantoran, rambutnya sebahu tapi tampak lusuh  memilih duduk tepat disebelah saya, yang kebetulan bangkunya kosong, saya bergeser memberikan tempat untuknya, sorot matanya  sayu, ia  tampak ragu ragu ingin  menegur saya tapi sebenarnya keinginannya kuat sekali.

Saya sempat meliriknya, aromanya tak sesedap kebanyaan karyawati yang pernah saya temui, kulitnya hitam dan garis garis keriput menghiasi wajahnya, umurnya mungkin sekitar tigapuluhan, dia tetap berusaha membeikan senyumannya kepada semua orang,,terutama kepada saya yang saat itu disebelahnya,,,hemmm,,,

Sepintas saya melihat wanita ini ada yang ganjil dengannya , dia langsung berbisik pelan sebisa mungkin tidak terdengar oleh orang lain kecuali saya.
    "Neng Maaf ongkos bus ini berapa ya? katanya lembut
    "Seribu dua ratus bu,," ibu mau kemana? 
    "Saya mau ke rawasari tapi saya gak punya uang...."Senyumnya tertahan getir
Saya tak banyak bicara saat  konduktur berada di sisi saya, saya keluarkan uang untuk membayar ongkos dua orang..Tapii tiba tiba lagi ...
    "Neng punya uang lebih gak?"..." Dua ribu saja,,,"kata wanita itu lagi
   " Saya menoleh dan menatap ibu itu,Mimik wajah saya langsung berubah....belum saya sempat ngomong ibu itu sudah bicara,,,," Saya gak punya uang neng,, saya mau ke Rawamangun mau kerumah keluarga saya,,,," bicara nya gugup ,,tadinya saya mau marah karena saya merasa ada yang gak beres pada ibu ini saya mulai waspada ,,tapi lagi lagi saya mengurungkan niat saya untuk marah karena wajah itu, mata sayu itu, tangan lemah itu, tampaknya  membuat saya merasa kasihan terhadapnya,,,,
"Sebenarnya Ibu mau kemana sih,,," kataku ,,,,
"Saya mau ke rawamangun neng,,,," Tanpa pikir panjang saya keluarkan uang duaribuan yang dia minta dan saya berikan kepadanya, dan itu membuat senyumnya tak lagi tertahan, sambil menunduk nunduk dia ucapka trimakasih kepada saya.. saya bergegas berdiri dan buru buru keluar dari bis itu, karena bis ini sudah hampir mendekati tempat tinggal saya..

Sambil berjalan menuju rumah saya berpikir,,mungkinkah ibu itu seorang Pengemis yang berpura pura dengan berusaha penampilannya dibuat seperti karyawati dan memanfaatkan kebaikan orang lain, entah berapa banyak orang seperti saya yang berhasil ia tipu dan berapa banyak pula " dua ribu" yang ia raup hari ini, kemarin, atau hari hari sebelumnya...
Lagi lagi saya menarik nafas panjang,,,,huuuuffff  maksud hati mau ngirit naik metro mini  ... ehhhhh......  duitnya yang keluar  sama aja  kayak saya  naik bajay,,,,,,,??????   Yahhhhh,,,, mungkin tuhan menginginkan  agar saya  harus keluar duit untuk  disedekahkan ke  wanita itu....

Setelah berapa bualan kemudian  untuk kedua kalinya saya ketemu lagi dengan wanita ini saat saya pergi ke ITC Cempaka Mas, bajunya agak lusuh dengan rambut sebahu  agak beruban, dikat kebelakang agar keliatan rapih,, masih dengan tatapan mata sayu dan senyuman yang tertahan,,,saya pura pura tidak melihatnya,,,tapi ibu itu menghampiri saya dan kini ia tepat didepan saya,,,dan anda pasti sudah tau apa yang diminta dari saya? hanya dua ribu rupiah????
Dikerumunan banyak orang saya tidak mau berlama lama disitu, saya buka tas saya, satu lembar lima ribuan uang terkecil saat itu didompet saya,,saya cari lagi disudut tas tetap tidak ada yang lebih kecil..... hi hi hi.... mati gaya deh,,,,,,,
akhirnya satu lembar lima ribuan itu berpindah ketangannya,,,serta merta dia menarik tangan saya hendak mencium tangan saya.....segera saya tarik karena saya tak menghendaki ia berlaku demikian hanya karena lima ribu rupiah.
Saat uang itu saya kasih teman saya yang pergi bersama saya saat itu sempat sewot..... "koq dikasih sih...keenakan tuh dia,,,sekarang Pengemis kan sudah jadi pekerjaan tetap karena sudah di organizir".......jawaban saya saat itu hanya ,,,,"Ya Sudalah,,,, Biarin aja,,,"

Sekarang setelah bertahun tahun Setiap kali saya mendapati kejadian dan bahkan setiap kali saya melihat pengemis renta,, saya teringat wanita itu,,,,,Saya tak tau wanita itu siapa? dimana ia tinggal? kemana dia setiap hari dia berjalan? dan apa pekerjaannya? karena saya memang tidak pengen tau,,,,,(,hi hi hi ,,,teyus ngapain aku tulis yachhhhh)
Tapi saya bisa merasakan dan yakin uang itu digunakan untuk  beberapa mulut kecil dirumahnya yang menunggu kehadirannya  sambil membawa makanan untuk dimakan,,??????,apa yang dilakukan wanita itu adalah potret
 bertahan hidup,,,ditengah kerasnya ibukota,,,,,,,

Jadi marilah teman teman bersama-sama memulihkan kehormatan para pengemis itu dengan berhenti menghinanya! Caranya ya berilah bantuan kepada mereka bisa melaui yayasan-yayasan sosial atau pengurus-pengurus rumah ibadah yang ada.


Dini Di : Menangkap makna terdalam dari sebuah keluhuran memberi dan membantu orang lain,bahwa  pada hakikatnya menolong diri sendiri kelak saat menjadi saksi diakherat nanti.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar