Selasa, 08 Oktober 2013

NEGRI PARA BEDEBAH



Negri Para Bedebah adalah Novel karangan Tere Liye yang membuka pandangan saya mengenai perpolitikan di Indonesia. Tak hanya itu, novel ini juga menceritakan tentang perekonomian global, rekayasan keuangan, imperium bisnis, mafia hukum, konspirasi, dan segala hal "mengerikan" lainnya .Kisah Seorang yang memiliki kekayaan dan kekuasaan mampu mengelabui siapapun untuk meluruskan jalannya, dengan menhalalkan segala cara. Novel ini menggambarkan pada representasi masalah pelik yang dihadapi Indonesia, Kasus Perbankan yang diceritakan dalam novel ini juga mengingatkan akan kasus Bank Century yang tak pernah habis dibahas dan belum diketahui siapa "Dalang" utama dibalik semua ini. Kita juga akan menemukan pengetahuan tentang ekonomi dan tetek bengek kebusukannya. Buku ini memang tergolong berat. Penuh konspirasi. Salut kepada " Tere Liye".

Sekarang kita lihat, Orang orang di negri kita ini yang meneriakan slogan peduli pada " Wong Cilik ", tapi dibalik itu semua, terus" Rakus " menelan sumber daya disekitarnya, Mengumbar geliat "anti korupsi ", bahkan bersumpah membawa nama Allah, Bersedia di Gantung di Monas, kemudian Bersedia Dipotong lehernya, bersedia dipotong jarinya, untuk menguatkan slogannya, Padahal apa yang terjadi, "Ibarat Maling Teriak maling". Mereka berani bermain main dengan sumpah yang diucapkannya, semata mata untuk menutupi keborokan yang dilakukannya, Asthafirallah Aladzim.

Tidak habis habisnya Kami semua Masyarakat Indonesia, mengurut dada dan juga geleng geleng kepala oleh tingkah laku dan kasus yang dilakukan kepada sebagian pejabat dan penyelenggara negara serta anggota parlamen bahkan praktisi hukum yang memberikan vonis untuk kesalahan orang lain, justru dia juga berbuat sama seperti orang yang dia vonis. persis seperti baru baru ini kasus yang menimpa Ketua Makamah Konstitusi Akil Mukhtar ditangkap KPK karena Suap, Membuat saya gemes dan geregetan.. Masya Allah
Apakah mereka lupa siapakah yang memilih mereka hingga mereka bisa duduk dan memangku jabatan penting sekarang?Apakah mereka lupa apa yang mereka janjikan dengan suara lantang tentang membela dan mewakili suara rakyat untuk mensejahterakan rakyat dan memajukan negara ini?Apakah mereka lupa bahwa suara kami rakyat melalui pesta demokrasi saat memilihnya adalah sebuah amanah yang harus dijalankan?
Apakah mereka lupa amanah tersebut adalah merupakan tanggung jawab moral yang harus dilaksanakan dengan sebaik baiknya?.

Ironi sekali, korupsi sudah merajalela dari tingkat pusat sampai daerah, dan melibatkan semua institusi negara. Yang paling memalukan adalah Pulau Sumatera karena delapan dari sepuluh gubernur di Pulau Sumatera tersangkut kasus korupsi. Menurut data dari ICW sampai tahun 2012 Data Kemendagri menyebutkan 173 kepala daerah yaitu gubernur, bupati dan walikota terlibat perkara criminal, antara lain kasus korupsi. Ini artinya 32,6 persen kepala daerah terlibat kasus kriminal, dalam hal ini korupsi. Jumlah provinsi, kabupaten dan kota di Indonesia tercatat 530 yang terdiri atas 33 provinsi, 399 kabupaten, dan 98 kota. Tekait dengan legislatif 2.976 anggota DPRD di Indonesia telah diberi izin untuk diperiksa antara tahun 2004-2012 dengan rincian 2.545 anggota DPRD kabupaten/kota dan 431 anggota DPRD provinsi. Paling banyak di Jawa Tengah dengan 658 anggota, Sumut dan Sulut dengan 261 anggota.Sedangkan di bidang yudikatif jumlah hakim ‘nakal’ yang diadukan masyarakat kepada Komisi Yudisial (KY) cenderung meningkat dengan jumlah laporan antara 1.400-1.500 pada priode Desember 2010 – Mei 2011. Kejaksaan Agung menerima 1.500 laporan mengenai jaksa nakal sepanjang tahun 2011. Sampai kait September 2011 yang terbukti melakukan pelanggaran 196. Terkait itu semua, bagaimanakah Indonesia kedepan bila koruptor semakin merajaela?, bahkan sama sekali tidak ada efek jera?. Pantaslah bila negara ini, kita katakan telah gagal dalam membina moral bangsa yang bersih dan berwibawa. 

Moral bangsa diawali dari pribadi masing masing yang berjalan menapaki sesuatu sesuai dengan koridornya, saya kadang harus bingung bila menjawab pertanyaan anak saya yang masih SD, "koq televisi ini isinya tentang korupsi semua sih?" dan yang lucunya yang paling dia ingat adalah korupsi Fatonah Impor daging Sapi...hi hi hi...saya harus menjelaskan padanya sesuai dengan umurnya, korupsi itu mengambil sesuatu dalam hal ini uang atau barang yang bukan miliknya, kemudian memaksa dan menyogok orang untuk mengeluarkan uang untuk memuluskan jalannya, semuanya yang dilakukan semata mata untuk memperkaya diri sendiri. Setiap orang harus memilki perisai diri, perisai itu adalah "iman" yang memfilter/ menyaring segala sesuatu yang buruk, perisai kalau didalam perang sangat ampuh digunakan untuk menghalau senjata musuh, perisai juga ibarat sistim imun dalam tubuh untuk mengahalau virus jahat yang menyebabkan tubuh menjadi sakit.. jadi hati hati godaan buruk itu sangat lekat pada manusia, jadi perisai atau Iman atau kata hati kita harus kuat, jangan sampai luluh dan tergoda. Azab Dunia itu Cepat!, Apapun yang kita lakukan kalau itu salah?, pasti akan didapat balasannya didunia atau dikherat.


PUISI NEGERI PARA BEDEBAH.
oleh: Adhie M MassardiAda
Satu negeri yang dihuni para bedebah
Lautnya pernah dibelah tongkat Musa
Nuh meninggalkan daratannya karena direndam bah
Dari langit burung-burung kondorjatuhkan bebatuan menyala-nyala
Tahukah kamu ciri-ciri negeri para bedebah?
Itulah negeri yang para pemimpinnya hidup mewah
Tapi rakyatnya makan dari mengais sampahAtau jadi kuli di negeri orang yang upahnya serapah dan bogem mentah
Di negeri para bedebahOrang baik dan bersih dianggap salah
Dipenjarakan hanya karena sering ketemu wartawan
Menipu rakyat dengan pemilu menjadi lumrah
Karena hanya penguasa yang boleh marahSedang rakyatnya hanya bisa pasrah
Maka bila negerimu dikuasai para bedebahJangan tergesa-gesa mengadu kepada AllahKarena Tuhan tak akan mengubah suatu kaumKecuali kaum itu sendiri mengubahnya
Maka bila negerimu dikuasai para bedebahUsirlah mereka dengan revolusi
Bila tak mampu dengan revolusi,Dengan demonstrasi
Bila tak mampu dengan demonstrasi, dengan diskusi
Tapi itulah selemah-lemahnya iman perjuangan


Sumber : http://forum.detik.com/,Sumber: Kompasiana






Tidak ada komentar:

Posting Komentar